The Walk (2015) Review

Orang jalan diatas tali? Yaelah itu maen akrobat doang segala di bikin film.

Dat feel, orang yang fobia ketinggian dijamin bakal ikut ngerasa deg-degan.


 YAK TULISAN DIBAWAH INI MUNGKIN MENGANDUNG SPOILER

Semua orang pasti berpikiran sama dengan apa yang gua tulis diatas sebelumnya. Apa uniknya sih jalan diatas tali? Kok sampe-sampe bisa di film-kan begitu? 
Pertama mari kita bahas karakter ditokoh tersebut.
Philippe Petit. Philippe adalah seorang wire-walking-artist alias jalan diatas kabel yang berasal Perancis. Prestasi puncaknya adalah saat ia menyebrangi menara kembar WTC pada tahun 1974

Kembali lagi ke The Walk. Hal pertama yang ingin-sangat-memaksa gua untuk menonton film ini adalah promosinya. 
"Experience like nothing before on IMAX" dan hal sebagainya yang intinya seolah penonton bisa ngerasain apa yang dirasain oleh Philippe. Promosi itu sungguh menggoda gua. Meski akhirnya gua cuma nonton yang reguler. Seenggaknya, yang penting nonton lah.

Cerita dimulai ketika sang seniman, Philippe (Joseph Gordon-Levitt) menceritakan bagaimana semua itu bisa terjadi. Ia menceritakan bagaimana hidup semasa kecilnya yang gemar ngeliatin sirkusnya Papa Rudy (Ben Kingsley), yang mempunyai sebuah tim sirkus terkenal bernama Les Diables Blanc. Singkat cerita Philippe kecil sudah tumbuh menjadi dewasa. Ia mulai mencari nafkah dengan menjadi street performer. Di momen inilah ia menemui kekasih-tapi-bukan kekasihnya yang bernama Annie (Charlotte Le Bon). Pada suatu saat, Philippe menemukan sebuah iklan baru di majalah yang menyatakan bahwa di NY telah dibuat 2 buah menara kembar yang tinggiiiii sekali. Philippe menganggap ini sebagai sebuah batu loncatan agar ia bisa menjadi artis yang terkenal dan selalu diingat. Nah kelanjutannya kalian bisa cek sendiri.

Disini, Joseph cukup lumayan meranin orang Perancis, dari logat dan bahasa menurut gua udah cukup. Sementara cast yang lain yang meranin orang Perancis kaya Charlotte (Annie), Clement Sibony (Jean-Louis), Cesar Domboy (Jean-Francois) itu kayaknya emang orang sana beneran ya jadi gausah dibahas lah. Dan sebagai murid SMA yang mempelajari bahasa Perancis, gua merasa kata-kata Perancis yang dipake cuma itu itu aja alias repetitif. Contohnya, Salute, Merci, A bien tot, Au Revoir, dan kata-kata sapaan lainnya. Meski ga terlalu ngaruh juga sih. Secara jelas-jelas ini film Hollywood, bukan Foreign Movie. Dan kalau kalian berharap ada Romance yang berlebih, buang jauh-jauh itu pikiran karena menurut gua di film ini, hanya sekitar 20% dari total kesulurahan cerita. Mengingat ini drama biografi dimana fokus kepada apa keberhasilan yang dilakukan sang tokoh dibanding drama romansa yang fokus kepada bagaimana proses cinta sang tokoh.
(Jujur, kalian cuma buang waktu baca paragraf diatas)

Secara CGI, VFX, dan apalah istilah lainnya  itu menurut gua The Walk ini lumayan. Gak terlalu crappy, tapi gak bagus-bagus amat juga. Atau mungkin secara gua nonton di studio reguler, dan bukan di IMAX aslinya secara ini film di shoot pake kamera IMAX. Dan efek 3D nya mungkin juga lumayan popping in front of your eyes. Kenapa gua bilang mungkin? karena lagi-lagi gua cuma nonton yang Reguler 2D, bukan 3D. Sound dan Scoring yang mengiringi ini pun lumayan asoy menambah ketegangan film ini. Contohnya ketika si Philippe nyebrangin itu tali di WTC diiringi suatu musik yang sangat familiar yaitu Fur Elise. Beuh, bikin greget aja nih Om Alan Silvestri.

BTW film ini berhasil menggeser Flight ke posisi kedua dan menjadikan The Walk di posisi pertama dalam daftar "Film Robert Zemeckis Favorit Gua"

Overall, gua memberi film ini skor 8.5/10. Dan menurut gua salah satu film terbaik 2015, selain Mad Max dan Jurassic World. Meski saat klimaks, agak kurang gimana gitu.. tapi itu semua tertutupi dengan alur dan tema yang gabiasa. Film ini cocok kalian tonton bersama keluarga, teman, pacar, ataupun sendirian. Tapi, kalo bisa jangan bawa anak kecil dibawah 12 tahun. Karena mereka kurang bisa menyerap ceritanya, yang ada malah menggangu kalian dan orang lain.

Ok, sekian review dari gua semoga bermanfaat. See Ya!

    

Comments

Popular posts from this blog

[Full Album Download] Stand Up And Scream - Asking Alexandria

Kenapa Harus IMAX?

Blade Runner 2049 (2017) Review - Karya Para Maestro